Pria Mabuk di Ambon Tewas Ditikam Teman Gegara Saling Ejek di Jalanan

Pria Mabuk di Ambon Tewas Ditikam Teman Gegara Saling Ejek di Jalanan

Ambon, 15 Oktober 2025 — Malam yang seharusnya biasa berubah menjadi mimpi buruk di kawasan Batu Merah, Kota Ambon. Seorang pria berinisial MR (32) tewas mengenaskan setelah ditikam oleh temannya sendiri, AS (34), hanya karena saling ejek saat dalam pengaruh minuman keras. Peristiwa tragis ini terjadi pada Selasa malam (14/10) sekitar pukul 22.45 WIT, dan kini menyisakan duka mendalam bagi keluarga serta kekhawatiran warga akan maraknya kekerasan akibat mabuk di ruang publik.


Cekcok Sepele Berujung Maut

Menurut keterangan saksi dan laporan kepolisian, MR dan AS awalnya sedang duduk bersama sekelompok teman di warung pinggir jalan, menenggak minuman beralkohol. Suasana yang awalnya cair perlahan memanas saat keduanya saling melempar ejekan—mulai dari soal pekerjaan hingga kehidupan pribadi.

“Awalnya cuma bercanda, tapi makin lama makin panas. MR bilang AS ‘gak berguna’, lalu AS balas bilang MR ‘sampah masyarakat’,” ungkap seorang saksi yang enggan disebut namanya.

Emosi memuncak. Dalam kondisi mabuk berat, AS tiba-tiba mengeluarkan pisau lipat dari sakunya dan menusuk dada MR hingga tersungkur. Korban sempat dilarikan ke RSUP dr. J. Leimena Ambon, namun nyawanya tak tertolong akibat luka tusuk yang mengenai organ vital.


Pelaku Menyerahkan Diri, Warga Syok

Beberapa jam setelah kejadian, AS menyerahkan diri ke Polsek Sirimau dengan didampingi keluarganya. Ia mengaku menyesal dan mengaku perbuatannya didorong oleh emosi sesaat yang diperparah alkohol. “Saya nggak sadar… kami teman lama. Ini semua salah minuman,” katanya dalam pemeriksaan awal.

Warga sekitar mengaku syok. “Mereka sering main bareng, nggak pernah ribut serius. Kok tiba-tiba begini?” ujar seorang tetangga.

Kini, AS ditahan dengan sangkaan pelanggaran Pasal 338 KUHP juncto Pasal 351 ayat (3) tentang pembunuhan berencana atau pembunuhan dalam keadaan emosi yang luar biasa, info lebih lanjut bisa Anda kunjungi di sini:
● https://gribjayaambon.org/hukum/pria-mabuk-di-ambon-tewas-ditikam-teman-gegara-saling-ejek-di-jalanan/
● https://gribjayabandarlampung.org/hukum/mahasiswa-unila-bandar-lampung-tewas-terapanggang-saat-terjadi-kebakaran-di-rumahnya/
● https://gribjayametro.org/hukum/dj-panda-irit-bicara-usai-diperiksa-kasus-pengancaman-erika-carlina/
● https://gribjayaternate.org/ekonomi/blusukan-ke-pasar-higienis-ternate-suara-pedagang-gibran-turunkan-harga-beras-di-maluku-utara/
● https://gribjayatidore.org/hiburan/wali-kota-tidore-muhammad-sinen-tutup-indonesiana-volleyball-turnamen-tim-darussalam-juara-1/


Alarm bagi Masyarakat: Miras Picu Kekerasan

Kasus ini kembali mengingatkan bahaya konsumsi minuman keras berlebihan, terutama di ruang publik. Di Ambon, meski mayoritas penduduk beragama Islam, peredaran minuman beralkohol—baik legal maupun oplosan—masih marak, terutama di kawasan perkotaan. Banyak insiden kekerasan, keributan, hingga kecelakaan lalu lintas berawal dari mabuk.

Pihak kepolisian setempat menyatakan akan memperketat pengawasan terhadap warung atau tempat yang menjual minuman keras tanpa izin, terutama yang beroperasi hingga larut malam.